Isikata-kata penunjuk dalam puisi: kembali ke balik malam, kita akan bercerita. Kesimpulan: Puisi ini adalah ungkapan hati seorang ibu melalui sebuah surat yang berisi harapan dan impian sang ibu kepada anaknya agar anaknya mengenal dunia luas semasih ada kesempatan dan berharap anaknya pulang setelah cukup menerima pengalaman dari dunia.
Penelitianini menggunakan objek karya sastra puisi "Surat Dari Ibu", karya Asrul Sani dengan menggunakan kajian strukturalisme. Tujuan penelitian ini yakni medeskripsikan unsur fisik dan unsur
16-7. Perhatikan pantun berikut ini! Pergi ke laut membawa jala, Jala ditebar sambil mengingat; Meski hidup banyak kendala, Haruslah kita selalu semangat. Isi pantun tersebut adalah . Janganlah putus asa dengan nasib yang telah digariskan. Kita harus selalu membantu sesama manusia agar hidup kita jadi bahagia.
Darisajak tersebut hanya dua baris yang masuk ke dalam Olenka, yaitu "Hidup hanya menunda kekalahan" dan "Sebelum pada akhirnya kita menyerah" (bait ketiga). Di dalam Olenka ungkapan tersebut ditampilkan untuk mendukung suasana ketika Olenka hendak pergi meninggalkan Fanton (subbagian 1.12, hlm. 55-60).
SEJARAHHARI KARTINI. Raden Adjeng Kartini, lahir di Jepara, Hindia Belanda, 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Hindia Belanda, 17 September 1904 pada umur 25 tahun atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Sebuahpuisi tentunya memiliki tema yang melingkupi keseluruhan puisi. Menurut Herman J. Waluyo (1987: 106) tema merupakan pokok atau subject-matter yang dikemukakan oleh penyair. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi. Oleh sebab itu, untuk menafsirkan tema dalam sebuah puisi haruslah ditafsirkan
Andadi sini dapat mencari semua puisi tentang ibu yang bekerja keras, perjuangan ibu ketika mereka hamil sampai melahirkan dan pengorbanan ibu untuk anak-anak mereka.Puisi ibu memiliki begitu banyak jenis, beberapa memiliki 1 bait, 2 bait, 3 bait dan 4 bait. Contoh Surat, inspirasi hidup dan pengembangan diri Home Pendidikan Serba serbi
Ayo baca puisi di atas dengan ekspresi yang tepat. Bacalah di depan kelas dengan penuh penghayatan. Nilailah penampilan teman-temanmu dari segi lafal, ejaan, ekspresi, intonasi, serta mimik yang tepat. 98 Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Kelas 6 Sumber: buat puisi berdasarkan gambar di atas. Kemudian, bacalah
Keadaanitu tercemin dengan mengirim surat melalui perahu sabut yang dari kulit kelapa saat mereka main disungai (masa dahulu di Minang orang SMS kayak itu ya). Itu terlihat juga saat pada malam hari yang dihiasi oleh lampu obor yang terbuat dari bambu dan sabut membawa kita seaakan hidup pada masa era 1920 an dan banyaka lagi yang lainnya.
AnalisisSingkat Puisi Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani. Puisi ini merupakan puisi modern dan kontemporer karena mengangkat hal-hal yang berhubungan dengan harapan dan keinginan dari seorang Ibu untuk anak-anaknya, yang merupakan sebuah ciri-ciri penting bagi puisi modern yang dimana hal-hal dalam makna dalam sebuah puisi berputar hanya pada sebuah subjek dan membahas hal-hal yang tidak mengandung kritik ataupuan isu-isu sosial yang terjadi di dunia.
SenjaDi Pelabuhan Kecil. Ini kali tidak ada yang mencari cinta. di antara gudang, rumah tua, pada cerita. tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut. menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut. Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang. menyinggung muram, desir hari lari berenang.
Kesimpulanini didapat setelah peneliti melihat hasil dari dokumentasi pada pemindaian otak janin. Janin dari ibu hamil dengan tingkat kecemasan lebih tinggi, cenderung mempunyai koneksi yang lebih lemah antara dua area otak yang terlibat dalam fungsi eksekutif dan kognitif lanjut; serta koneksi yang lebih kuat antara bagian-bagian otak yang
PuisiSurat Untuk Ibu menyiratkan cerita singkat yang mengandung makna kiasan. Jadi, penyair mencoba melukiskan perasaannya melalui cerita singkat yang memiliki makna tersirat. Makna tersebut tampak kondisi yang bertentangan antara bertahan hidup di Jakarta dan bertemu ibunya di kampung.
moyangnyaberasal dari keturunan Turki, Arab, Yunan dan J urkas~ namun kakeknya dari pihak ayah -Ahmad Syauqi telah pergi ke Mesir sewaktu masih muda untuk membawa surat wasiat dari Ahmad Pasya kepada Gubernur Mesir~ Muhammad Ali Pasya.2 Ahmad Syauqi diterima dengan baik oleh Muhammad Ali Pasya. Pangkatnya terus menanjak
Berikutini adalah "kumpulan puisi Potret Pembangunan Dalam Puisi" Karya WS. rendra. HAI, KAMU. Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala, mengandung buah jalan raya. Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa. Sajak ini dibuat di Jakarta pada 17 Mei 1998 dan dibacakan Rendra di DPR
mgYU. Puisi Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani Surat dari Ibu Pergi ke dunia luas, anakku sayang pergi ke dunia bebas! Selama angin masih angin buritan dan matahari pagi menyinar daun-daunan dalam rimba dan padang hijau Pergi ke laut lepas, anakku sayang pergi ke alam bebas! Selama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua Tiang-tiang akan kering sendiri dan nakhoda sudah tahu pedoman boleh engkau datang padaku! Kembali pulang, anakku sayang kembali ke balik malam! Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita "Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"Analisis PuisiBeberapa hal menarik dari Puisi "Surat dari Ibu" karya Asrul SaniKebebasan dan Petualangan Puisi ini menggambarkan pesan seorang ibu kepada anaknya untuk pergi ke dunia luas dan alam bebas. Ibu tersebut mendorong anaknya untuk menjelajahi dunia, merasakan kebebasan, dan memperluas pengalaman Alam Puisi ini menggambarkan keindahan alam dengan gambaran angin buritan, matahari pagi, rimba, dan padang hijau. Penyair menciptakan suasana yang memikat dan menarik anaknya untuk menjelajahi keindahan alam Puisi ini menyoroti tema kepulangan. Ibu tersebut memberi tahu anaknya bahwa jika waktu telah berlalu dan keindahan alam memudar, anaknya dapat kembali pulang. Ia menjanjikan cerita tentang cinta dan pagi hari, mengisyaratkan kehangatan dan kebersamaan di Cinta dan Kehidupan Puisi ini menyiratkan bahwa ketika anaknya pulang, mereka akan berbagi kisah tentang cinta dan pengalaman hidupnya. Ibu tersebut ingin berbicara dengan anaknya tentang perjalanan dan pelajaran hidup yang telah mereka "Surat dari Ibu" mengandung pesan tentang kebebasan, petualangan, dan keindahan alam. Ibu tersebut mendorong anaknya untuk menjelajahi dunia, tetapi juga menjanjikan rumah sebagai tempat berbagi cerita dan cinta. Puisi ini menciptakan gambaran emosional yang kuat tentang hubungan antara seorang ibu dan anaknya. Puisi Surat dari Ibu Karya Asrul Sani
Puisi surat dari ibu - SURAT DARI IBUKarya Asrul SaniPergi ke dunia luas, anakku sayangPergi ke hidup bebas!Selama angin masih angin buritanDan matahari pagi menyinar daun-daunanDalam rimba dan padang hijauPergi ke laut lepas, anakku sayangPergi ke alam bebas!Selama hari belum petang,Dan warna senja belum kemerah-merahanMenutup pintu waktu lampauJika bayang telah pudarDan elang laut pulang ke sarangAngin bertiup ke benuaTiang-tiang akan kering sendiriDan nahkoda sudah tahu pedomanBoleh engkau datang padaku!Kembali pulang, anakku sayangKembali ke balik malam!Jika kapalmu telah rapat ke tepiKita akan bercerita“tentang cinta dan hidupmu pagi hari”Apa isi dari puisi Surat dari ibu?Puisi "Surat dari Ibu" karya Asrul Sani adalah sebuah surat dari seorang ibu kepada anaknya yang sedang berangkat menjelajahi dunia dengan kapal. Ibu memberikan pesan untuk anaknya agar menikmati hidup yang bebas dan mengikuti keinginannya, sambil memperingatkan anaknya agar selalu mengikuti pedoman dan mempertimbangkan untuk pulang ke rumah jika sudah cukup menjelajahi juga mengekspresikan rasa sayangnya terhadap anaknya dan menjanjikan bahwa mereka akan bercerita tentang cinta dan hidup saat anaknya kembali ke rumah. Puisi ini juga menekankan pentingnya waktu dan kehidupan alam yang tidak bisa diprediksi, sehingga anak diminta untuk menikmati setiap saat dalam kesimpulan dari puisi Surat dari ibu?Kesimpulan dari puisi "Surat dari Ibu" adalah bahwa hidup adalah sebuah perjalanan dan setiap orang harus menikmati dan mengambil keputusan-keputusan dalam hidupnya dengan bijaksana, serta mengikuti pedoman agar tetap pada jalur yang benar. Meskipun perjalanan hidup mungkin sulit dan penuh tantangan, orang harus tetap berani mengeksplorasi dunia dan menjalani hidupnya dengan penuh semangat. Namun, pada akhirnya, orang harus ingat untuk kembali ke rumah dan berbagi pengalaman hidup dengan keluarga dan orang yang perasaan Asrul Sani ketika menuliskan puisi Surat dari ibu?Saya tidak bisa mengetahui secara pasti perasaan Asrul Sani saat menulis puisi "Surat dari Ibu", karena perasaan merupakan sesuatu yang subjektif dan individual. Namun, sebagai seorang penulis, Asrul Sani mungkin merasa terinspirasi oleh kehidupannya sendiri atau pengalamannya dengan keluarga dan masyarakat saat menulis puisi ini. Dalam puisi ini, terlihat ada nuansa perasaan hangat, kasih sayang, dan dukungan dari seorang ibu yang mencintai anaknya, serta keinginan untuk melihat anaknya mengeksplorasi dunia dengan bijaksana dan pulang ke rumah dengan pengalaman yang arti kalimat Selama hari belum petang?Kalimat "Selama hari belum petang" dalam puisi "Surat dari Ibu" artinya bahwa anak diingatkan untuk menikmati waktu saat masih siang atau belum senja. Dalam konteks puisi ini, kalimat ini mengisyaratkan bahwa anak diingatkan untuk menjelajahi dunia selama masih muda dan kuat, selama waktu masih memungkinkan dan sebelum waktu senja tiba atau sebelum terlambat untuk mengejar mimpi dan meraih pengalaman hidup. Hal ini juga menunjukkan bahwa hidup sangat berharga dan waktunya terbatas, sehingga setiap saat harus dimanfaatkan dengan kepada siapa puisi Surat dari ibu?Puisi "Surat dari Ibu" karya Asrul Sani ditujukan kepada seorang anak yang sedang pergi menjelajahi dunia dengan kapal. Dalam puisi tersebut, ibu memberikan pesan-pesan dan nasihat-nasihat untuk anaknya yang sedang berada di laut, agar anaknya selalu mengikuti pedoman, menikmati hidup yang bebas, dan mempertimbangkan untuk pulang ke rumah jika sudah cukup menjelajahi dunia. Puisi ini secara khusus menggambarkan rasa kasih sayang seorang ibu dan keinginannya agar anaknya meraih pengalaman hidup yang berharga dalam artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.
Tentang Puisi dan Penulis Asrul Sani adalah salah satu dari seniman pelopor di Angkatan ’45 yang lahir di Rao, Pasaman, Sumatera Barat pada tanggal 10 Juni 1927. Semasa hidupnya, beliau menjalani pendidikan di Indonesia dan juga di luar negeri, tepatnya di Belanda pada tahun 1951-1952 untuk mempelajari drama dan di Amerika Serikat, di University of Southern California pada tahun 1955-1957 untuk mempelajari dramaturgi dan sinematografi. Semasa hidupnya, Asrul Sani telah menghasilkan lebih dari 25 puisi, 11 cerpen, 6 terjemahan puisi dan 3 terjemahan drama, serta sebuah antologi puisi yang dibuatnya bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin yang berjudul “Tiga Menguak Takdir” pada tahun 1950. Puisi ini ditulis oleh Asrul Sani dan diterbitkkan pertama kali oleh PT Gramedia Utama pada tahun 1987. Puisi Surat Dari Ibu merupakan salah satu dari sekian banyak puisi modern dan kontemporer Indonesia yang termasuk ke dalam kumpulan puisi sastrawan Indonesia di dalam buku Tonggak Antologi Puisi Indonesia Modern 1-2 yang diterbitkan pada tahun 1987. Ringkasan Puisi Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani Puisi ini menceritakan bagaimana seorang Ibu mengirim meminta anak-anaknya untuk mencari ilmu pengetahuan dan wawasan akan dunia ini sebanyak-banyaknya. Beliau mengizinkan anak-anaknya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan apapun sesuka hati mereka, tanpa ada batasan, dan juga mereka diperbolehkan untuk meluaskan dunia pergaulan mereka dengan berteman dengan siapapun yang mereka mau, demi mendapatkan teman-teman yang baik bagi mereka. Beliau meminta anak-anaknya untuk mencari ilmu pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan meluaskan pergaulan mereka karena Ibu tersebut sadar, bahwa mereka masih berumur muda, yang harus diisi dengan hal-hal yang berguna bagi masa depan mereka seperti ilmu pengetahuan dan wawasan yang akan membuat mereka menjadi orang yang berguna di masa depan, pengalaman yang akan membuat mereka menjadi bijaksana dan dewasa, serta meluaskan pergaulan mereka agar hidup mereka di kedepannya tidak akan sepi dan menjadi lebih mudah. Beliau mengingatkan anak-anaknya bagaimana mereka masih muda dan tidak perlu ragu untuk belajar mengenai apapun dan bergaul dengan siapapun. Beliau memberitahu anak-anaknya untuk janganlah ragu untuk mempelajari hal-hal yang baru, janganlah takut untuk berkenalan dengan orang lain agar mereka tumbuh menjadi anak yang dapat berguna bagi dirinya sendiri dan untuk orang lain. Beliau memberitahukan hal tersebut karena mereka masih muda dan mengingatkan mereka bahwa waktu terus berjalan dan jika mereka tidak mengambil dan memupuk ilmu pengetahuan, wawasan, dan meluaskan pergaulan mereka, sebelum mereka terlambat, karena mereka sudah terlalu tua dan tidak memiliki waktu untuk mempelajari banyak hal dan meluaskan pergaulan mereka. Beliau mengingatkan anak-anaknya bahwa bumi selalu berputar dan waktu selalu berjalan, dan jika mereka menggunakan waktunya untuk hal-hal yang tidak berguna dan sia-sia, mereka akan terlambat dan tidak akan mendapatkan apapun, yang dapat berguna untuk diri mereka di masa depan dan akan menyulitkan kehidupan mereka ketika mereka telah dewasa jika mereka tidak menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang berguna. Ibu tersebut ingin anak-anaknya menjadi anak yang mandiri, yang dapat mengurus dan mengisi kehidupannya sendiri dengan hal-hal yang dipelajari sejak mereka masih kecil dan hubungan mereka dengan orang lain yang sudah mereka bina sejak mereka masih kecil. Beliau ingin anak-anaknya tidak melupakannya dan akan tetap mengunjunginya ketika anak-anak tersebut sudah menjadi orang dewasa yang mandiri dan mampu menghidupi dirinya sendiri dan sudah memiliki keluarga sedangkan beliau sudah menjadi seorang nenek-nenek. Beliau ingin anak-anak yang beliau rawat dan besarkan sejak masih bayi dengan sepenuh hati dan kasih sayang tidak lupa akan dirinya, jerih payahnya demi membesarkan mereka. Beliau ingin anak-anaknya mengunjunginya bersama keluarga baru mereka ketika mereka telah dewasa, serta beliau ingin mendengar cerita anak-anakanya mengenai perjalanan hidup mereka selama ini, yang pasti penuh dengan ombak dan gejolak yang sangat menarik dan bagaimana mereka mengalahkan ombak tersebut dengan ilmu pengetahuan dan pergaulan yang telah mereka pelajari dan mereka bina sejak mereka masih muda. Beliau ingin mendengar bagaimana anak-anaknya memahami tentang cinta dan memaknai kehidupan mereka, ingin mendengar bagaimana mereka mengartikan cinta secara nyata di kehidupan mereka, mengerti bagaiman anak-anaknya menjalani kehidupannya dan tetap menjaga dan melakukan apapun yang mereka cintai. Beliau ingin melihat anak-anaknya bahagia karena ilmu pengetahuan, wawasan, dan pergaulan yang telah mereka dapatkan dan mereka jaga sejak mereka masih muda, untuk mendapatkan perasaan lega dan puas bahwa beliau telah menjadi Ibu yang baik bagi anak-anaknya. Analisis Singkat Puisi Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani Puisi ini merupakan puisi modern dan kontemporer karena mengangkat hal-hal yang berhubungan dengan harapan dan keinginan dari seorang Ibu untuk anak-anaknya, yang merupakan sebuah ciri-ciri penting bagi puisi modern yang dimana hal-hal dalam makna dalam sebuah puisi berputar hanya pada sebuah subjek dan membahas hal-hal yang tidak mengandung kritik ataupuan isu-isu sosial yang terjadi di dunia. Puisi ini mempunyai makna yang bagus dan berisi mengenai harapan-harapan dari seorang Ibu terhadap anak-anaknnya untuk menjadi sukses dan bahagia dengan mencari ilmu dan meluaskan pergaulan mereka dengan semangat selagi mereka masih muda, dan bagaimana seorang Ibu ingin melihat anaknya tetap menjadi anak yang berbakti kepadanya dan tidak melupakan jasa-jasa yang Ibunya yang membuat mereka dapat menjadi orang yang sukses dan bahagia di dalam kehidupan dan juga yang melahirkan mereka ke dunia dan merawat mereka sampai mereka dapat melakukan hal apapun sendiri. Puisi ini dapat menyadarkan mereka yang membaca dan menghayati puisi ini mengenai pentingnya pengetahuan dan meluaskan pergaulan sejak masih muda, dan juga pentingnya untuk menghormati orang yang lebih tua khususnya Ibu, yang melahirkan kita ke dunia ini dan membimbing kita sampai kita dapat mengurus diri kita sendiri. Mereka yang membaca puisi ini pasti akan tersadar betapa besar jasa dari seorang Ibu kepada kita, betapa besar jerih payah yang mereka lakukan agar kita dapat bahagia sejak kecil dan yang ingin mereka lihat adalah bagaimana kita dapat bahagia ketika kita dewasa, yang merupakan salah satu mimpi terbesarnya, melihat anak-anaknya dapat tumbuh besar dan menghidupi keluarganya dengan sejahtera dan juga tidak melupakan jasa-jasa dari Ibu mereka. Gaya Bahasa Puisi Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani Sudut Pandang Sudut pandang dari puisi ini adalah sudut pandang dari orang pertama, yaitu sudut pandang dari seorang Ibu mengenai harapan dan keinginannya untuk anak-anaknya. Hal ini ditandai dengan pemakaian kata “Aku” untuk menunjukkan bahwa subjek utama dari puisi ini merujuk kepada seorang Ibu yang sedang memberitahu anak-anaknya pentingnya untuk mencari ilmu pengetahuan dan meluaskan pergaulan mereka agar mereka menjadi sukses di masa depan dan yang dia inginkan adalah agar anak-anak tersebut tidak melupakannya dan anak-anaknya menceritakan kesuksesan yang mereka alami kepada dirinya. Rima Puisi ini tidak memiliki rima yang teratur bagi setiap barisnya, tetapi puisi ini ditulis dengan format klasik, yaitu setiap bait berisi 4 baris, walaupun setiap barisnya tidak memiliki jumlah kata yang lama dan tidak terikat dengan rima yang sama di akhir katanya, dan oleh karena itulah puisi ini termasuk dalam puisi kontemporer yang tidak terlalu memperhatikan rima dan format penulisan sebuah puisi. Simbolisme Asrul Sani membuat puisi ini dengan menggunakan makna kiasan yang berhubungan dengan segala sesuatu yang berada di alam. Angin buritan, matahari pagi yang menyinari dedaunan di dalam rimba dan padang hijau di bait pertama puisi ini merupakan simbol dari bagaimana anak-anak tersebut masih muda dan alam di baris pertama kedua bait pertama menjadi simbol bagi ilmu pengetahuan. Di bait kedua, lautan menjadi simbol dari ilmu pengetahuan, wawasan, dan pergaulan sama seperti alam di bait pertama, sedangkan hari yang petang, pintu waktu lampau menjadi simbol dari bahwa anak tersebut sudah menjadi dewasa dan mereka akan terlambat untuk mencari ilmu pengetahuan. Bait ketiga dan keempat untuk menunjukkan bagaimana anak tersebut telah menjadi seorang dewasa yang sukses, seperti penggunaan kata kapal yang berarti itu adalah masa dewasa anak tersebut, nahkoda adalah anak tersebut, dan bayang yang telah pudar, elang telah kembari ke sarangnya menunjukkan bagaimana anak tersebut telah melalui masa mudanya dengan sukses dan berhasil. Whether you’re aiming to learn some new marketable skills or just want to explore a topic, online learning platforms are a great solution for learning on your own schedule. You can also complete courses quickly and save money choosing virtual classes over in-person ones. In fact, individuals learn 40% faster on digital platforms compared to in-person learning. Some online learning platforms provide certifications, while others are designed to simply grow your skills in your personal and professional life. Including Masterclass and Coursera, here are our recommendations for the best online learning platforms you can sign up for today. The 7 Best Online Learning Platforms of 2022 Best Overall Coursera Best for Niche Topics Udemy Best for Creative Fields Skillshare Best for Celebrity Lessons MasterClass Best for STEM EdX Best for Career Building Udacity Best for Data Learning Pluralsight
Canva IllustrationPENDAHULUANPuisi adalah karya sastra yang indah. Puisi selalu menghadirkankan diksi yang indah sebagai bentuk keunikan untuk menggugah hati memahami makna dari puisi tersebut. Senada dengan itu, Waluyo 20031 menyatakan bahwa puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias imajinatif. Dunia sangat mengenal puisi bahkan puisilah yang menjadi sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia sehingga wajar pada zaman sekarang puisi sangat semerbak dan yang dibuahkan mempunyai peranan sangat penting dalam upaya memahami karya sastra secara keseluruhan. Selain itu, perlu diketahui bahwa bahasa sastra bukan sekadar referensial yang mengacu pada hal tertentu melainkan mempunyai fungsi ekspresif, menunjukan nada, dan sikap pengarangnya. Al-Ma’ruf, 2009 68. Begitu pula halnya pada puisi Surat Untuk Ibu Karya Joko Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo ini memiliki fungsi ekspresif dan menunjukkan nada dan suasana hati pengarang melalui gaya estetis yang diungkapkan dalam puisi tersebut. Isu politik dalam puisi ini disajikan dengan “indah” oleh Joko Pinurbo. Puisi Surat Untuk Ibuadalah bagian puisi dalam antologi Buku Latihan Tidur yang diterbitkan oleh Gramedia pada 2017. Jika kita melihat kondisi Indonesia pada saat itu, maka kita dapat mengaitkannya dengan peristiwa penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Segala bentuk isi hati dan kritik yang diungkapkan pengarang melalui puisi ini, mampu dibungkus dengan estetis, sehingga pengkajian stilistika pada puisi ini sangat menarik untuk penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur puisi Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo. Yaitu struktur antar kalimat dan pragraf. Juga mengkaji diksi serta majaz yang terkandung dalam puisi tersebut. Selain itu adalah mengungkap makna atau pesan yang terdandung dalam puisi Surat Untuk Ibu. Puisi tersebut menarik untuk diteliti karena akan menggunakan pendekatan strukturalisme sebagai pisau analisisnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka rumusan masalah yang akan didiskusikan adalah bagaimana tipografi Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo? Bagaimana diksi Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo? Bagaimana gaya kalimat Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo? Untuk menjawab rumusan masalah ini adalah menggunakan strukturalisme. Menurut Imron 1995 370, strukturalisme adalah semua metode yang dengan tahap abstraksi tertentu menganggap semua objek studinya bukan sekedar sekumpulan unsur yang terpisah-pisah, melainkan suatu perpaduan unsur-unsur yang berkaitan satu dengan yang lain, yang satu bergantung dengan yang lain dan hanya dapat didefinisikan dalam hubungan dengan unsur-unsur lainnya dalam satu keseluruhan. Maksud dari pernyataan tersebut adalah, secara umum strukturalisme berarti paham mengenai unsur-unsur, yaitu struktur itu sendiri, dengan mekanisme antar hubungannya, di satu pihak antar hubungan unsur yang satu dengan unsur yang lainnya, di pihak yang lain hubungan antara unsur dengan satu unsur strukturalisme adalah tipografi. Menurut Kosasih 2012, tipografi merupakan pembeda yang sangat penting antara puisi dengan prosa dan drama. Larik-larik puisi tidak berbentuk paragraf, melainkan berbentuk bait. Yang dimaksud tipografi puisi adalah penyusunan baris dan bait puisi. Tipografi juga sering disebut ukiran bentuk, yang didalamnya terdapat kata, frase, baris, bait, dan akhirnya menjadi sebuah puisi, Martono 2009Metafora adalah gaya bahasa yang memperbandingkan sesuatu hal dengan hal lainnya yang pada dasarnya tidak serupa. Perbandingan simile adalah bahasa kias yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dipersamakan dengan menggunakan kata-kata seperti, serupa, bagaikan, laksana, dan sejenisnya. Dengan kata lain, dalam simile bentuk perbandingannya bersifat eksplisit, yang ditandai oleh pemakaian unsur konstruksional semacam kata seperti, sebagai, serupa, bagai, laksana, bagaikan, bak, dan ada kalanya juga morfem se-. Personifikasi dapat diartikan sebagai pemanusiaan. Artinya jika metapora-simile merupakan bentuk pembandingan tidak dengan manusia, personifikasi merupakan pemberian sifat-sifat manusia pada suatu hal. Hiperbola adalah kiasan yang mengungkapkan suatu hal atau keadaan secara berlebih-lebihan. Hiperbola tradisional dapat dijumpai dalam bahasa sehari-hari, seperti bekerja membanting tulang, menunggu seribu tahun, hatinya bagai diiris sembilu, rambut dibelah tujuh, dan sebagainya. METODE PENELITIANPada penelitian ini penulis menggu¬nakan metode penelitian kualitatif. mengatakan penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan, metode kualitatif ini adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang dan perilaku yang diamatinya, Moleong 2012. Data penelitian adalah puisi Surat Untuk Ibu karya Joko Pinurbo yang yang terkumpul dalam antologi puisi berjudul Buku Latiha Tidur. Sedangkan metode pengumpulan data ini adalah studi pustaka dengan teknik baca catat. Setelah melakukan pembacaan atas puisi Surat Untuk Ibu, kemudian mengklasifi¬kasikan data dengan mencatat data beru¬pa paragraf yang sesuai dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini. Data di¬analisis dengan metode analitik deskriptif. Data dikumpulkan dengan membaca isi puisi dan menginventarisasi, mengklasifi¬kasi data dan menganalisis data dengan teori strukturalisme PENELITIAN DAN PEMBAHASANPendekatan struktural berangkat dari pandangan kaum strukturalisme yang menganggap karya sastra sebagai struktur yang unsurnya terjalin secara erat dan berhubungan antara satu dan lainnya. Karya sastra merupakan sebuah kesatuan yang utuh. Sebagai kesatuan yang utuh, maka karya sastra dapat dipahami maknanya jika dipahami bagian-bagiannya atau unsur-unsur pembentuknya, relasi timbal balik antara bagian dan keseluruhannya. Dalam penulisan puisi dengan menggunakan teori strukturalisme maka kita harus memperhatikan unsur-unsur puisi, seperti tipografi, diksi, dan gaya untuk IbuJoko PinurboAkhir tahun ini saya tak bisa pulang, lagi sibuk demo memperjuangkan nasib sayayang keliru. Nantilah, jika pekerjaan demosudah kelar, saya sempatkan pulang ya, Ibu masih ingat Bambung ’kan?Itu teman sekolah saya yang dulu sering numpangmakan dan tidur di rumah kita. Saya baru sajabentrok dengannya gara-gara urusan politikdan uang. Beginilah Jakarta, Bu, bisa mengubahkawan menjadi lawan, lawan menjadi Ibu selalu sehat bahagia bersama penyakityang menyayangi Ibu. Jangan khawatirkankeadaan saya. Saya akan normal-normal beberapa kali saya mencoba meralatnasib saya dan syukurlah saya masih dinaungikewarasan. Kalaupun saya dilanda sakitatau bingung, saya tak akan memberi tahu Natal, Bu. Semoga hatimu yang merduberdentang nyaring dan malam damaimudiberkati hujan. Sungkem buat Bapak di kuburan.2016Tipografi Berdasarkan jenis tipografinya, puisi diatas adalah jenis puisi dengan tipografi teratur dengan jumlah baris dan bait yang tidak sama. Alasannya, pada puisi tersebut pengarang tidak menggunakan persamaan bunyi atau rima, jumlah kata dan penyusunan kata meskipun baris dan baitnya tidak atau kata bertujuan untuk menghidupkan ruh dan memberikan gambaran yang jelas sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi Surat Untuk Ibu. Pemilihan kata yaitu dilakukan dalam rangka kepentingan tertentu. Diksi dibagi menjadi dua jenis yaitu 1 kata konkret dan 2 kata konotatif. Kata konkret disebut juga kata denotasi yang berarti lugas dan sesuai dengan kamus, sedangkan konotasi adalah arti kias, yang diasosiasikan atau disarankannya. Secara umum dalam puisi Surat Untuk Ibu menggunakan kata-kata konotatif. Artinya, ada kata kiasan yang mewakili makna tertentu. Adapun kata-kata konkret yang mewakili puisi Surat Untuk Ibu, seperti pulang, demo, nasib, Jakarta, teman, bentrok, politik, Natal, dan ibu. Penggunaan kata-kata konotatif dalam puisi itu terutama pemanfaatan alegori, pertanyaaan retoris, paradoks, perbandingan, dan Surat Untuk Ibu menyiratkan cerita singkat yang mengandung makna kiasan. Jadi, penyair mencoba melukiskan perasaannya melalui cerita singkat yang memiliki makna tersirat. Makna tersebut tampak kondisi yang bertentangan antara bertahan hidup di Jakarta dan bertemu ibunya di kampung. Joko Pinurbo menunjukkan kondisi bentrok politik di ibukota yang dapat berpengaruh pada seluruh aspek, seperti hubungan antar teman, keluarga, dan rekan kerja. Surat ini sebagai bentuk perasaan penyair ang sedang berada di lingkaran setan sehingga tidak memiliki banak waktu untuk bertemu keluarga, terutama ibu. Selain itu, berikut analisis kata konotatif sebagai pembentuk Bait PertamaPada bait pertama, penyair memanfaatkan oksimoron pada kata-kata memperjuangkan nasib saya yang keliru. Maksudnya, ada gabungan kata-kata yang bertentangan untuk mencapai efek tertentu. Kata “memperjuangkan” seharusnya digunakan untuk sesuatu hal yang positif atau baik, tetapi Joko Pinurbo memilih kata “nasib yang keliru”. Ada makna tersirat, yaitu bentuk tindakan atau perasaan dari penyair yang tidak bisa berubah atau lepas dari kondisi yang Bait KeduaErotesis atau pertanyaan retoris dalam bait kedua tampak dari bentuk interogatif. Kata-kata ingat Bambang kan? menunjukkan adanya efek yang lebih mendalam dan penekanan yang sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Pertanyaan retoris tersebut juga sebagai bentuk perbandingan antara waktu dulu dan sekarang. Unsur alegori dalam puisi menceritakan bahwa Bambang yang dulu adalah sahabat baik dan dekat dengan penyair kemudian seiringnya waktu ketika di dunia kerja atau politik menjadi “lawan” yang menyebabkan adanya perselisihan. Hal tersebut tampak pada kata-kata, seperti makan dan tidur di rumah, bentrok urusan politik dan uang, lawan jadi kawan, serta kawan jadi Bait KetigaPada bait ketiga, penyair menggunakan kata-kata bahagia bersama penyakit yang menyayangi ibu menunjukkan adanya gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Jadi, kata-kata konotatif tersebut memanfaatkan majas paradoks. Penyair mengibaratkan juga bahwa penyakit yang sudah lama dirasakan ibunya sebagai bentuk wujud yang tidak selalu perlu dikhawatirkan atau dikeluhkan. Kata-kata seperti, penyakit, menyayangi menunjukkan bahwa penyair memberikan rasa tenang kepada ibunya bahwa penyakit yang diderita sebagai teman atau diri sendiri yang wajib selalu disayangi agar tidak menimbulkan rasa resah. Keseluruhan kata-kata dalam bait ini menunjukkan kelanjutan cerita dari bait 1 dan 2 yang sudah pada proses pesan dan harapan penyair kepada Bait KeempatPenyair sudah memakai makna konotatif bermajas metafora pada kata-kata hatimu yang merdu berdentang nyaring. Penyair mengibaratkan hati ibunya selalu memiliki merdu yang nyaring. Artinya, hati ibunya sangat baik untuknya. Pada bait ini, penyair sudah menunjukkan pada tahap penutupan atau perpisahan dengan ibunya dan memberikan ucapan “Natal” dan kata “sungkem. Kata “Natal” juga menginterpretasikan setting waktu pada puisi ini atau kondisi puisi dengan penyair saat Gaya KalimatSetiap sajak dalam puisi memerlukan kepadatan dan ekspresivitas karena sajak tersebut hanya mengemukakan inti dariapa yang ingin disampaikan olehpengarang kepada pembaca. Oleh karena itu, hanya yang perlu dinyatakan saja yang disampaikan secara tersurat sedangkan kalimat-kalimat yang lain dinyatakan secara implisit, hanya tersirat saja. Gaya kalimat demikian disebut gaya kalimat implisit. Kepadatan kalimat dengan gaya implisit juga terdapat dalam puisi Surat untuk Ibu karya Joko bait satu, terdapat kata yang diimplisitkan, yakni kata “Mohon maaf” yang seharusnya terdapat di awal kalimat kedua pada bait satu. Jadi, kalimat kedua pada bait satu seharusnya berbunyi Mohon maaf/ Akhir tahun ini saya tak bisa pulang, Bu/. Demikian pula kalimat ketiga pada bait satu tersebut terdapat bagian kalimat yang diimplisitkan, yakni “untuk”. Bunyi yang tepat pada baris ketiga ini, sebagai berikut. /Nantilah, jika pekerjaan demo sudah kelar, saya sempatkan untuk pulang sebentar/. Kedua kata baik terdapat pada kalimat pertama maupun ketiga ini sengaja tidak ditampilkan atau diimplisitkan agar kalimat tersebut terasa lebih padat dan bait dua, pemadatan juga dilakukan penyair dengan mengimplisitkan bagian kalimat tertentu. Pada baris pertama, sebenarnya terdapat kata “dengan” di depan kata “Bambang”. /Oh ya, Ibu masih ingat dengan Bambung ’kan?/. Akan tetapi, kata tersebut sengaja diimplisitkan sehingga menjadi kalimat yang lebih baris kedua kalimat kata ganti orang ketiga juga diimplisitkan, yaitu “Bambang” menjadi “itu”.Seharusnya, kalimat tersebut berbunyi sebagai berikut. /Bambang Itu teman sekolah saya yang dulu sering numpang makan dan tidur di rumah kita./ Penggantian kata ganti orang tersebut tidak mengganggu hubungan antar kalimat melainkan justru menambah efektifitas kalimat dan menimbulkan efek makna khusus sekaligus mampu mencapai efek estetis. Kalimat ketiga dan keempat pada bait kedua juga terdapat gaya implisit yakni dihilangkannya kata “mengalami” sebelum kata “bentrok”, kata “kehidupan” danawalan “-di” sebelum kata “Jakarta” serta kata “dan” sebelum kata “lawan”. /Saya baru saja mengalami bentrok dengannya gara-gara urusan politik dan uang./ /Beginilah kehidupan di Jakarta, Bu, bisa mengubah kawan menjadi lawan, dan lawan menjadi kawan./ Dengan diimplisitkannya kata “mengalami”, “kehidupan”, “di”, dan “dan” tersebut, kalimat menjadi lebih ekspresif dan efektif. Bait ketiga pada baris pertama dan kedua juga terdapat kata yang diimplisitkan. Kata “dan” sesudah kata “sehat”, kata “dengan” sesudah kata “bersama”, dan kata ”mohon” atau “tolong” di awal kalimat ketiga sebelum kata “jangan”. /Semoga Ibu selalu sehat dan bahagia bersama dengan penyakityang menyayangi Ibu./ Mohon atau Tolong/Jangan khawatirkankeadaan saya./ Bait keempat pada keseluruhan kalimat juga mengandung kata yang diimplisitkan. Padabaris pertama terdapat kata “saya” dan “ucapkan” sebelum kata “selamat”. Pada baris kedua terdapat kata “bersuara” sebelum kata “merdu”, kata “dengan” sesudah kata “berdentang”, serta kata ”tetesan” dan “air” sebelum kata “hujan”. Adapun pada kalimat ketiga terdapat kata “sampaikan” di awal kalimat sebelum kata “sungkem” Saya ucapkan/Selamat Natal, Bu./ /Semoga hatimu yang bersuara merdu berdentang dengan nyaring dan malam damaimu diberkati tetesan air hujan./ Sampaikan/Sungkem buat Bapak di kuburan./Dari kajian gaya kalimat di atas, dapat dikemukakan bahwa dalam puisi Surat untuk Ibu karya Joko Pinurbo tersebut terlihat kalimat-kalimat mengalami pemadatan dengan gaya implisit. Pemadatan kalimat dengan gayaimplisit ini tidak menggangguhubungan antar kalimat melainkan justrumenambah efektivitas kalimat dan menimbulkan efek makna khusu ssekaligus mampu mencapai puisi Joko Pinurbo yang berjudul Surat Untuk Ibu dapat disimpulkan bahwa, puisi ini mengandung unsur-unsur intrinsik yaitu mengurai unsur internal berupa tipografi diksi, dan gaya bahasa yang sangat kuat sehingga cocok dikaji dengan pendekatan Ali Imron. 2009. Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa. Solo Cakra 1997. Stilistika, Pengantar Memahami Karya Sastra. Semarang CV. IKIP Semarang 1988. Strukturalisme Genetik dan Epistemologi Sastra. Yogyakarta Lukman Lucien. 1977. The Hidden God A Study of Tragic Vision in the Pensees of Pascal and the Tragedies of Racine, translated from the French by Philip Thody. London Routledge and Kegan Paul Joko. 2017. Buku Latihan Tidur. Jakarta GramediaMartono. 2009. Ekspresi Puitik Puisi Munawar Kalahan Suatu Kajian Hermeneutika. Pontianak STAIN Pontianak Press. Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung CV. Yrama Widya
kesimpulan dari puisi surat dari ibu